Minggu, 23 Oktober 2011

E - Learning Bagi Pendidikan Indonesia

Minggu, 23 Oktober 2011
Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK), atau dalam bahasa Inggris dikenal dengan istilah Information and Communication Technologies (ICT), adalah payung besar terminologi yang mencakup seluruh peralatan teknis untuk memproses dan menyampaikan informasi. TIK mencakup dua aspek yaitu teknologi informasi dan teknologi komunikasi. Teknologi informasi meliputi segala hal yang berkaitan dengan proses, penggunaan sebagai alat bantu, manipulasi, dan pengelolaan informasi. Sedangkan teknologi komunikasi adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan penggunaan alat bantu untuk memproses dan mentransfer data dari perangkat yang satu ke lainnya.

Oleh karena itu, teknologi informasi dan teknologi komunikasi adalah dua buah konsep yang tidak terpisahkan. Jadi Teknologi Informasi dan Komunikasi mengandung pengertian luas yaitu segala kegiatan yang terkait dengan pemrosesan, manipulasi, pengelolaan, pemindahan informasi antar media. Istilah TIK muncul setelah adanya perpaduan antara teknologi komputer (baik perangkat keras maupun perangkat lunak) dengan teknologi komunikasi pada pertengahan abad ke-20. Perpaduan kedua teknologi tersebut berkembang pesat melampaui bidang teknologi lainnya. Hingga awal abad ke-21 TIK masih terus mengalami berbagai perubahan dan belum terlihat titik jenuhnya.

Semakin berkembangnya jaman semakin berkembang juga teknologi yang hadir di lingkungan kita. Apalagi Saat ini, perkembangan teknologi sangatlah pesat dan membidik segala macam aspek kehidupan. Semua yang ingin dilakukan menjadi semakin mudah, segala jenis kegiatan dapat kita dapatkan hanya dengan membuka internet.

Semua itu semakin memaudahkan kita dalam melakukan berbagai aktifitas, misalanya untuk berbelanja, saat ini banyak penyedia layanan belanja elektronik atau e-commerse yang mempermudah kita dalam berbelanja tanpa harus datang ketempatnya langsung. Kemudian jika kita ingin berkirim surat kini hadir pula surat elektronik atau e-mail yang memudahkan kita bertukar pesan tanpa harus ke kantor pos. Ada lagi e-learning yang merupakan suatu media yang memanfaatkan TIK untuk bidang pendidikan.

Mari kita bahas mengenai penerapan TIK dalam media online di Indonesia khususnya dalam bidang pendidikan yaitu e-learning. E-learning adalah pembelajaran dengan memanfaatkan teknologi elektronik sebagai sarana penyajian dan distribusi informasi.Dalam definisi tersebut tercakup siaran radio maupun televisi pendidikan sebagai salah satu bentuk e-learning. Meskipun radio dan televisi pendidikan adalah salah satu bentuk e-learning, pada umumnya disepakati bahwa e-learning mencapai bentuk puncaknya setelah bersinergi dengan teknologi internet.

Fasilitas e-learning yang lengkap disediakan oleh perangkat lunak khusus yang disebut perangkat lunak pengelola pembelajaran atau LMS (learning management system). LMS mutakhir berjalan berbasis teknologi internet sehingga dapat diakses dari manapun selama tersedia akses ke internet. Fasilitas ini memungkinkan kegiatan belajar dikelola tanpa adanya tatap muka langsung di antara pihak-pihak yang terlibat (administrator, fasilitator, peserta didik atau pembelajar). ‘Kehadiran’ pihak-pihak yang terlibat diwakili oleh e-mail, kanal chatting, atau melalui video conference.

Dengan adanya e-learning semakin memudahkan kita dalam menimba pelajaran walaupun kita tidak memiliki waktu untuk dapat belajar atau hadir di tempat-tempat belajar seperti sekolah ataupun perguruan tinggi. Di Indonesia sendiri perkembangan e-learning sudah cukup berkembang dengan baik. Banyak sekolah serta perguruan-perguruan tinggi yang telah menyediakan metode pembelajaran dengan berbasiskan TIK di media online atau internet berupa e-learning.

Berikut beberapa contoh E-Learning yang berkembang di Indonesia.

- E-Learning SMA lab School
- E-learning Universitas Gunadarma
- E-Learning Sains SD

Itulah beberapa contoh e-learning yang dikembangkan untuk bidang pendidikan di Indonesia yang sakat interaktif dan edukatif untuk pembelajaran dari anak-anak usia Sekolah dasar hingga perguruan tinggi di Indonesia.

Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Teknologi_Informasi_Komunikasi
http://elearning.gunadarma.ac.id/
http://elearning.sdmutual.sch.id/
http://www.elabschool.net/elabs-sma/

»» Selanjutnya...


0 komentar

Minggu, 16 Oktober 2011

Tanggung Jawab Lingkungan PT Jamsostek (Persero)

Minggu, 16 Oktober 2011
Beternak sapi menjadi tumpuan hidup yang cukup berhasil bagi sebagian warga Sulang Kidul Desa Patalan Kecamatan Jetis Bantul. Namun gempa tektonik 27 Mei 2006 telah memporak-porandakan usaha tersebut dan sempat memupuskan harapan para peternak.

Saat itu, kekuatan kami benar-benar runtuh dan tak tahu bagaimana untuk bangkit kembali, kata H. Slamet, Ketua Kelompok Peternak Sapi Sidorejo saat mengawali kisahnya pekan lalu di pendapa yang berada di lokasi peternakan yang dibangun PT. Jamsostek (Persero). Ia mengisahkah demikian karena 80 ekor sapi yang menjadi tanggung jawab kelompok dijual semua.

Keputusan itu diambil karena kebutuhan yang mendesak yakni untuk membangun rumah yang runtuh akibat gempa. Selain itu, tutur Slamet, yang menjadi pertimbangan adalah bagaimana bisa melangsungkan kehidupan pasca gempa. Sebab bukan hanya menyangkut kebutuhan sehari-hari, namun juga untuk berobat bagi keluarga yang membutuhkan pertolongan karena luka-luka.

Ditengah kondisi seperti itu, tidak ada sikap yang terbaik selain sabar dan menunggu keajaiban. Ternyata apa yang ditunggu-tunggu Slamet dan warga yang senasib akhirnya datang juga, setelah PT. Jamsostek memberikan bantuan untuk membangun kandang sapi sesuai dengan yang dibutuhkan.

Selain itu, Jamsostek juga memberikan kredit lunak kepada para peternak sebagai mitra binaan. Fajar Raharjo yang menjabat sebagai Kepala Bidang (Kabid) Program Khusus (Progsus) PT. Jamsostek (Persero) Cabang DI. Jogyakarta menuturkan, peternak yang masuk dalam mitra binaan secara otomatis adalah sebagai peserta Jamsostek. Mereka itu masuk dalam kepesertaan program Tenaga Kerja Luar Hubungan Kerja (TK-LHK), katanya.

Kepala PT. Jamsostek (Persero) cabang DIY, Ninuk Tri Hatmani menuturkan keterlibatan Jamsostek dalam program ini tidak berpikir pada keuntungan semata. Justru yang terpenting adalah bagaimana BUMN yang menjadi tanggung jawabnya di DIY ikut andil dalam gerakan jaminan sosial.

Untuk itu, dalam merealisasikan program ini, Jamsostek tidak hanya memiliki mitra binaan berupa peternak sapi, tetapi juga memiliki mitra binaan lainnya yakni perajin batik, kata Ninuk seraya menambahkan, baik peternak maupun perajin batik dan pekerjanya kini telah masuk dalam program kepesertaan TK-LHK.

Para peternak sapi yang menjadi mitra binaan Jamsostek memperoleh kredit sebesar Rp 7 juta setiap orang. Mereka harus menyelesaikanya dalam waktu tiga tahun dengan bunga 6% flat per tahun. Selain itu, para peternak sebagai peserta program TK-LHK diwajibkan membayar iuran setiap bulannya sebesar Rp 10.400,- untuk program jaminan kecelakaan kerja dan jaminan kematian.

Melalui program itu, Slamet mengaku dirinya bersama peternak lainnya merasa tertolong. Bahkan lebih dari itu, kami memperoleh keuntungan dan bangkit dari keterpurukan, tuturnya. Disinggung soal ternak yang digelutinya, Slamet menyebutkan, peternak sapi Sidorejo lebih fokus pada pembibitan. Hal ini lebih menguntungkan karena harga per ekor sapi terus mengalami kenaikan.

Misalnya, sapi yang berusia tiga bulan lebih, harganya bisa mencapai Rp 8,5 juta, kata Slamet seraya menyebutkan, dalam beberapa bulan kemudian harga itu bisa naik lagi. Bahkan, untuk sapi yang berusia tiga tahun harganya sampai Rp 12,5 juta.

Kampung ternak sapi di Dusun Sulang Kidul dibangun dengan dana sebesar Rp 169,5 juta dengan dana bantuan dari Jamsostek. Luas kampung ternak menempati tanah kas desa seluas 1,5 hektar dengan populasi 125 ekor sapi dan dimiliki 55 orang peternak. Di area tersebut juga disediakan tempat bersalin untuk sapi, tempat penyimpanan pakan, dan prasarana kamar mandi dan dapur.

Mantan Kepala Jamsostek Wilayah Jateng-DIY, Sarjan Lubis yang kini menjabat sebagai Kepala Biro Humas PT. Jamsostek (Persero) mengatakan, bantuan tersebut sengaja diberikan kepada kelompok peternak sapi Sidorejo karena selama ini mereka dinilai konsisten dalam mengembangkan peternakan.

Berdirinya kampung ternak sapi di Sulang Kidul bukan sekedar bentuk kepedulian Jamsostek terhadap para peternak. Namun, keberadaan dari kampung ternak sapi itu pun menjadi tempat studi banding bagi peminat ternak yang datang dari Bali, Jawa Barat, kalimantan dan daerah lainnya.

Sumber : http://www.jamsostek.co.id/content/i.php?mid=7

»» Selanjutnya...


0 komentar

Peningkatan SDM PT Jamsostek (Persero)

PT Jamsostek (Persero) memprioritaskan putra daerah untuk menjadi personel di kantor cabang (kacab) dan kantor wilayah. Ini dilakukan untuk mendukung upaya peningkatan kepesertaan dan pelayanan di kantor-kantor cabang dan wilayah PT Jamsostek, khususnya di luar Jawa.

Direktur Umum dan Sumber Daya Manusia (SDM) PT Jamsostek Djoko Sungkono mengatakan, PT Jamsostek akan terus merekrut karyawan baru sesuai kebutuhan kantor cabang dalam rangka meningkatkan kinerja. Proses perekrutan
akan dikoordinasi oleh kantor wilayah (kanwil) bersangkutan mengacu pada kebutuhan tambahan personel. Apalagi, ini juga terkait dengan pencapaian target peningkatan kepesertaan dan pelayanan yang sudah digariskan dalam rencana kerja dan anggaran perusahaan.

"Dengan kondisi ini, kita memberikan kesempatan kepada putra-putra daerah. Kita juga memberikan kesempatan kepada kantor wilayah dan kantor cabang untuk menyeleksi langsung calon karyawan. Tentunya kualifikasi dan kompetensi calon karyawan disesuaikan dengan kebutuhan dan tuntutan kerja," kata Djoko kepada wartawan saat berkunjung ke Kanwil II PT Jamsostek di Palembang, akhir pekan lalu.

Sebagai Direktur Umum dan SDM PT Jamsostek, Djoko Sungkono didampingi Kepala Biro Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) PT Jamsostek Koes Antarto serta Kepala Urusan Eksternal Biro Humas PT Jamsostek Kuswahyudi meninjau langsung proses perekrutan karyawan di Kanwil II Jamsostek yang dipimpin Kepala Jamsostek Kanwil II Sutrisno Firdaus.

Sebanyak 35.000 orang pelamar mengikuti proses seleksi awal dan tes secara elektronik melalui internet (online). Calon karyawan yang diterima merupakan lulusan D-3 dan S-1 untuk mengisi lowongan pekerjaan seperti verifikator jaminan, pelayanan, tenaga pemasaran, dan lainnya.

"Dengan proses seleksi yang juga dilakukan secara online, kita bisa lebih efisien waktu dan biaya. Dengan 35.000 pelamar, kita targetkan bisa menemukan 104 karyawan baru dalam 30 hari untuk selanjutnya ditempatkan di berbagai kantor cabang di bawah naungan Kanwil II Jamsostek. Minimal kita akan mendapatkan karyawan baru yang sudah menguasai teknologi informasi. Saat ini sudah memasuki tahap akhir dan ada 287 orang yang akan diseleksi lagi hingga menjadi 104 orang saja," tutur Djoko.

Lebih jauh dia menjelaskan, saat ini Jamsostek memliki 3.200 karyawan yang tersebar di 122 kantor cabang dan 8 kantor wilayah serta kantor pusat (200-an karyawan). Selain terkait peningkatan kinerja kepesertaan dan pelayanan di PT Jamsostek, tambahan karyawan baru juga dibutuhkan untuk mengisi posisi karyawan yang memasuki usia pensiun. Oleh karena itu, manajemen PT Jamsostek memang harus menyiapkan proses seleksi karyawan baru secara komprehensif, termasuk program pendidikan dan pelatihan lanjutan untuk pengembangan SDM yang ada.

"Selain di Kanwil II Jamsostek tahun ini, ta-hun lalu perekrutan karyawan baru juga dilakukan di Kanwil VII (4 Provinsi Kalimantan) dan Kanwil VIII (6 Provinsi Sulawesi, Maluku, Maluku Utara, Papua Barat, dan Papua). Berdasarkan pengalaman tahun lalu, minimal kita merekrut 70 persen karyawan baru yang merupakan asli putra daerah. Bahkan tahun ini untuk Kanwil II Jamsostek mungkin lebih," ucap Djoko.

Unggul

Sementara itu, Kepala PT Jamsostek (Persero) Kantor Cabang Palembang Marsely Tambayong mengatakan, pelayanan prima merupakan prasyarat utama untuk meningkatkan jumlah peserta dari kalangan pekerja, baik formal maupun informal (mandiri/luar hubungan kerja). Untuk menciptakan pelayanan prima, terdapat empat indikator ketepatan yang harus dipenuhi, yakni tepat waktu, tepat subjek (orang/peserta), tepat jumlah, dan tepat aturan. Ini juga merupakan bagian dari penilaian berdasarkan indikator inti performa kinerja seluruh karyawan di suatu kantor cabang Jamsostek.

"Saya juga meminta karyawan untuk kerja keras, cerdas, dan konsisten. Ini diperlukan agar Jamsostek bisa melayani lebih banyak lagi pekerja. Apalagi, hingga saat ini masih banyak perusahaan yang belum mengikutsertakan karyawan/pekerjanya dalam program Jamsostek. Tentunya seluruh jajaran Jamsostek harus terus menyosialisasikan program dan manfaat program Jamsostek," tutur mantan pemain tim nasional sepak bola era 1970-an hingga 1980-an awal ini.

Menurut Marsely, sebagian besar perusahaan di Palembang dan sekitarnya yang mengikutsertakan karyawannya dalam program Jamsostek bergerak di sektor industri, jasa, dan perdagangan. Hingga Mei 2010, tercatat 4.714 perusahaan yang menjadi peserta Jamsostek (1.890 aktif dan 2.824 nonaktif) dengan 500.969 pekerja yang menjadi peserta (118.635 aktif dan 382.334 nonaktif).

Sedangkan total pembayaran untuk berbagai jenis jaminan hingga Mei 2010, baik program jaminan kecelakaan kerja, jaminan kematian (JK), jaminan hari tua (JHT), maupun jaminan pemeliharaan kesehatan (JPK) serta program lainnya mencapai Rp 37,983 miliar atau 93,35 persen dari anggaran yang disiapkan.

Namun, jika dibandingkan dengan total anggaran untuk jaminan yang disiapkan pada 2010 ini sebesar Rp 97,66 miliar, maka realisasinya sudah 38,89 persen. (Andrian)

Sumber : http://www.suarakarya-online.com/news.html?id=255165

»» Selanjutnya...


0 komentar

Kamis, 06 Oktober 2011

Hobi Mahal Yang Menjanjikan Rupiah

Kamis, 06 Oktober 2011
Fotografi (dari bahasa Inggris: photography, yang berasal dari kata Yunani yaitu "Fos" : Cahaya dan "Grafo" : Melukis/menulis.) adalah proses melukis/menulis dengan menggunakan media cahaya. Sebagai istilah umum, fotografi berarti proses atau metode untuk menghasilkan gambar atau foto dari suatu obyek dengan merekam pantulan cahaya yang mengenai obyek tersebut pada media yang peka cahaya. Alat paling populer untuk menangkap cahaya ini adalah kamera. Tanpa cahaya, tidak ada foto yang bisa dibuat.
Prinsip fotografi adalah memokuskan cahaya dengan bantuan pembiasan sehingga mampu membakar medium penangkap cahaya. Medium yang telah dibakar dengan ukuran luminitas cahaya yang tepat akan menghailkan bayangan identik dengan cahaya yang memasuki medium pembiasan (selanjutnya disebut lensa).

Untuk menghasilkan intensitas cahaya yang tepat untuk menghasilkan gambar, digunakan bantuan alat ukur berupa lightmeter. Setelah mendapat ukuran pencahayaan yang tepat, seorang fotografer bisa mengatur intensitas cahaya tersebut dengan mengubah kombinasi ISO/ASA (ISO Speed), diafragma (Aperture), dan kecepatan rana (speed). Kombinasi antara ISO, Diafragma & Speed disebut sebagai pajanan (exposure).

Hobi fotografi bukanlah hobi yang murah. Kenapa? , itu semua dikarenakan dari alatnya sendiri yang lumayan mahal untuk dibeli. Mulai dari alatyang paling wajib dimiliki yaitu kamera hingga aksesorisnya yang berkisar jutaan hingga pulihan bahkan ratusan juta rupiah. Tidak itu saja, untuk dapat melakukan hobi tersebut juga dibutuhkan tidak sedikit uang pada saat ingin memulai mendalami fotografi. Tetapi hobi fotografi cukup menjanjikan rupiah jika memang kita tekuni dan kita jadikan bisnis sampingan yang sangat menyenangkan. Fot-foto yang kita hasilkan dapat kita pamerkan untuk selanjutnya kita jual kepada penikmat seni.

Ada berbagai macam teknik dalam fotografi. Mari kita lihat macam-macam jenis dan teknik dalam dunia fotografi antara lain :

1. Landscape
Merupakan foto yang objek utamanya adalah pemandangan. Dalam memotret foto landscape gunakanlah bukaan (aperture) yang sempit (angka F besar, missal f/10 , f/14 , f/16 , dst). Kenapa? Karena dengan sempitnya bukaan, maka ruang fokus semakin lebar sehingga menambah ketajaman gambar, dan gunakan speed yang cepat (misal speed 1/125s ke atas). Kemudian juga gunakan ISO yang rendah saja (missal ISO 100, 200, 320). Tapi semua itu tergantung pencahayaan pada spot angle yang anda cari. Dan alangkah baiknya gunakanlah tripod agar gambar tidak shake/blur. Setelah semua sudah diatur, tinggal “bidik” dan “tembak”.




2. Macro
Merupakan foto yang objek utama adalah benda2 yang kecil. Misalnya serangga, bunga, dll. Dalam memotret foto macro, sesuaikan bukaan dengan objek yg anda “bidik”. Alangkah baiknya jika menggunakan bukaan yg sedang (missal angka F pada f/8, f/7.1, f/6.3, f/9). Dan usahakan bila cahaya nya mendukung pakailah speed tinggi, sebab kebanyakan jika kita memotret foto macro, halangan terbesar kita adalah ANGIN. Untuk itu gunakanlah speed tinggi dalam pemotretan macro, agar gambar tidak shake, dan fokusnya tepat. Kemudian gunakan ISO sesuai kebutuhan agar hasil nya bersih dari noda (noise (hihi)). Gunakan ISO rendah jika cahaya pada sekitar objek kuat, dan gunakan ISO tinggi jika cahaya sekitar objek kurang, tapi INGAT!! ISO tinggi menimbulkan banyak NOISE, hati-hatilah. Gunakanlah tripod agar hasil foto tidak shake (bila speed dibawah 100). Setelah semua sudah diatur, tinggal “bidik” dan “tembak”.



3. Panning
Merupakan foto yang objek utama nya adalah benda bergerak. Misalnya motor berjalan, mobil berjalan, dll. Teknik ini merupakan teknik yang sangat sulit dalam penempatan fokusnya (menurut saya hehe). Sebab kita harus dan harus memfokuskan objek yg sedang bergerak. Pada teknik ini, gunakan speed 1/15-1/40s. kenapa? Supaya fokus yg kita bidik tetap terjaga, dan BackGround nya blur. Lalu gunakan bukaan yg sempit (missal angka F di f/14, f/16, f/22, dst tergantung dari pencahayaan). Kenapa? Agar ketajaman fokus kita terjaga, dan juga untuk mengimbangi cahaya yg masuk karena kita menggunakan speed rendah. Saat pengambilan gambarnya, fokuskan pada objek, lalu ikuti gerakan objek dgn menggeser kamera searah dgn gerakan objek (agar tetap terfokus objeknya). Setelah semua sudah diatur, tinggal “bidik” dan “tembak”.



4. Night Shot
Merupakan foto yg diambil pada malam hari. Foto ini alangkah baiknya sangat dibutuhkan tripod. Supaya gambar yg terambil tidak shake karena menggunakan speed sangat rendah. Biasanya para fotografer menggunakan speed 15s, 20s, 30s, bahkan BULB. Biasanya objek yg diambil dalam foto ini adalah jalan TOL pada malam hari, Gedung – gedung bertingkat yg memancarkan cahayanya, dll. Dan pada foto night shot menggunakan teknik bukaan (aperture) seperti foto landscape, yaitu gunakan bukaan sempit (angka F besar). Dan gunakanlah ISO rendah agar gambar terhindar dari Noise. Setelah semua sudah diatur, tinggal “bidik” dan “tembak”.



5. Human Interest
Merupakan foto yg bercerita, biasanya kekuatan foto ini ada pada judulnya. jadi pintar-pintarnya si fotografer dalam memberi judul agar foto terlihat bercerita. Untuk pengaturan shutter speed, bukaan, ISO, dll sesuaikan dengan pencahayaan. Dan yang paling penting dlm foto ini adalah, pekanya naluri fotografer dalam mencari moment-moment yang bagus dan menarik. Setelah semua sudah diatur, tinggal “bidik” dan “tembak”.



6. Still Life
Merupakan foto yg objeknya adalah benda2 di sekitar kita. Dalam pemotretan Still Life, diperlukannya kreatifitas seorang fotografer untuk membuat foto lebih bermakna dan bercerita, walaupun hanya foto yang berobjek sederhana sekalipun. Untuk pengaturan bukaan,speed,ISO sesuaikan dengan pencahayaan dan kebutuhan. Setelah semua sudah diatur, tinggal “bidik” dan “tembak”.



Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Fotografi
http://muda.kompasiana.com/2010/11/21/jenis-jenis-foto-dan-tekniknya/

»» Selanjutnya...


0 komentar