Senin, 14 Februari 2011

Jangan Remehkan AC Mobil

Senin, 14 Februari 2011
PENDINGIN atau Air Conditioner (AC) mobil memberikan nilai tambah saat berkendara. Penumpang dan pengemudi akan terasa nyaman karena tidak gerah saat perjalanan. Namun bagian ini justru sering luput dari perhatian dibanding mesin atau pelumas mesin.
Buktinya, setelah udara yang dialirkan ke dalam kabin tidak terasa dingin, barulah pemilik kendaraan mendatangi bengkel AC. Banyak pemilik kendaraan yang meminta untuk menambah freon AC atau meminta agar freon AC-nya diisi ulang. "Kenyataannya, banyak ditemui bahwa permasalahan AC tidak dingin tak hanya karena freon berkurang, tetapi Juga karena hal lain. Misalnya saja, komponen AC seperti evaporator kotor, sirkulasi blower tidak lancar, atau kondisi tidak normal komponen lainnya, yang menyebabkan AC mobil tidak dingin," kata Suratman, mekanik sekaligus pemilik bengkel AC di kawasan Jalan Pemuda, Jakarta Timur, belum lama Ini.
Dipaparkan, selain freon AC. komponen AC terdiri dari receiver dryer, blower, evaporator, kondensor, dan pipa. DI komproser Juga ada komponen lain yang memengaruhi kinerjanya, seperti oil dan magnet clutch. Hal-hal Ini perlu diperhatikan pula bila AC mobil tidak dingin.
"Namun pemilik mobil tidak perlu memeriksa satu per satu atau membongkar sendiri komponen AC tersebut Pemilik mobil cukup melakukan perawatan atau servis AC secara rutin layaknya servis mesin. Selama Ini yang sering dilakukan adalah servis rutin mesin, seperti ganti oli mesin atau tune-up," tutur Suratman. Hal senada dikatakan Petrus, pemilik bengkel AC di Jalan Basuki Rahmat, Jakarta Timur. "Memang untuk soal AC Ini. kebanyakan pemilik mobil baru servis AC bila AC-nya sudah tidak dingin. Mereka Jarang melakukan perawatan AC secara berkala." tuturnya.

Terjangkau


Baik Suratman maupun Petrus mengatakan, sebenarnya perawatan AC mobil tidak rumit dan mahal. Perawatan Itu pun tidak harus dilakukan setiap bulan, tetapi cukup enam bulan sekali secara rutin.
Namun, selama masa perawatan bukan berarti takada komponen yang diganti. Komponen tertentu tetap harus diganti saat perawatan rutin, misalnya saja magnet dutch. Sebab, bila komponen Ini tidak bekerja dengan baik akan memengaruhi kinerja komproser.
"Namun penggantian magnet clutch Itu tidak dilakukan setiap perawatan berkala, karena usia komponen ini bisa lebih dari tiga tahun. Komproser pun bisa diganti, tetapi dalam kurun waktu enam tahun," tutur Suratman.
Biaya servis AC akan mahal Justru bila kerusakan komponen yang ada diabaikan dalam waktu yang lama. Karena Itulah disarankan untuk servis rutin.
Untuk biaya servis AC secara lengkap cukup mengeluarkan biaya antara Rp 350.000 hingga Rp 600.000 tergantung dari jenis mobil dan model AC.
"Antara AC yang menggunakan single blomerdan double blouier ada perbedaan ongkos servlsnya. Selisihnya juga tidak banyak hanya sekitar Rp 50.000. Biaya servis Itu sudah termasuk biaya pengisian freon AC. Servis rutin bisa Juga hanya melayani pemeriksaan freon AC saja yang biayanya tak sampai Rp 100.000. Tetapi kalau ada komponen yang rusak, ya bisa mencapai Jutaan. Seperti komproser. tergantung dari Jenis mobU, mulai dari Rp 1.4 jutaan, magnet dutch mulai Rp 350.000- an," kata Suratman.
Selain masalah teknis dari mesin AC, tutur Petrus, ada kebiasaan lain yang bisa mengganggu kinerja AC. "Seperti asap rokok bisa mengotori evaporator karena nlkoUnnya lengket dan menimbulkan bau tidak sedap saat AC difungsikan. Juga soal kebersihan dalam kabin kendaraan. Bila debu dan kotoran dibiarkan bisa tersedot oleh evaporator, sehingga fungsi AC terganggu." katanya, (ong)

Tips Perawatan AC mobil
1. Perhatikan bagian dalam mobil atau kabin. Pastikan bagian ini selalu bersih dari debu atau nikotin rokok agar tidak mengotori evaporator yang dapat mengurangi kinerja AC.
2. Jangan nyalakan AC mendadak saat mobil sedang melaju.
3. Pastikan AC mati sebelum mesin mobil dimatikan atau dihidupkan.
4. Service AC secara berkala.


Sumber : WartaKota

0 komentar:

Posting Komentar