Kamis, 06 Oktober 2011

Hobi Mahal Yang Menjanjikan Rupiah

Kamis, 06 Oktober 2011
Fotografi (dari bahasa Inggris: photography, yang berasal dari kata Yunani yaitu "Fos" : Cahaya dan "Grafo" : Melukis/menulis.) adalah proses melukis/menulis dengan menggunakan media cahaya. Sebagai istilah umum, fotografi berarti proses atau metode untuk menghasilkan gambar atau foto dari suatu obyek dengan merekam pantulan cahaya yang mengenai obyek tersebut pada media yang peka cahaya. Alat paling populer untuk menangkap cahaya ini adalah kamera. Tanpa cahaya, tidak ada foto yang bisa dibuat.
Prinsip fotografi adalah memokuskan cahaya dengan bantuan pembiasan sehingga mampu membakar medium penangkap cahaya. Medium yang telah dibakar dengan ukuran luminitas cahaya yang tepat akan menghailkan bayangan identik dengan cahaya yang memasuki medium pembiasan (selanjutnya disebut lensa).

Untuk menghasilkan intensitas cahaya yang tepat untuk menghasilkan gambar, digunakan bantuan alat ukur berupa lightmeter. Setelah mendapat ukuran pencahayaan yang tepat, seorang fotografer bisa mengatur intensitas cahaya tersebut dengan mengubah kombinasi ISO/ASA (ISO Speed), diafragma (Aperture), dan kecepatan rana (speed). Kombinasi antara ISO, Diafragma & Speed disebut sebagai pajanan (exposure).

Hobi fotografi bukanlah hobi yang murah. Kenapa? , itu semua dikarenakan dari alatnya sendiri yang lumayan mahal untuk dibeli. Mulai dari alatyang paling wajib dimiliki yaitu kamera hingga aksesorisnya yang berkisar jutaan hingga pulihan bahkan ratusan juta rupiah. Tidak itu saja, untuk dapat melakukan hobi tersebut juga dibutuhkan tidak sedikit uang pada saat ingin memulai mendalami fotografi. Tetapi hobi fotografi cukup menjanjikan rupiah jika memang kita tekuni dan kita jadikan bisnis sampingan yang sangat menyenangkan. Fot-foto yang kita hasilkan dapat kita pamerkan untuk selanjutnya kita jual kepada penikmat seni.

Ada berbagai macam teknik dalam fotografi. Mari kita lihat macam-macam jenis dan teknik dalam dunia fotografi antara lain :

1. Landscape
Merupakan foto yang objek utamanya adalah pemandangan. Dalam memotret foto landscape gunakanlah bukaan (aperture) yang sempit (angka F besar, missal f/10 , f/14 , f/16 , dst). Kenapa? Karena dengan sempitnya bukaan, maka ruang fokus semakin lebar sehingga menambah ketajaman gambar, dan gunakan speed yang cepat (misal speed 1/125s ke atas). Kemudian juga gunakan ISO yang rendah saja (missal ISO 100, 200, 320). Tapi semua itu tergantung pencahayaan pada spot angle yang anda cari. Dan alangkah baiknya gunakanlah tripod agar gambar tidak shake/blur. Setelah semua sudah diatur, tinggal “bidik” dan “tembak”.




2. Macro
Merupakan foto yang objek utama adalah benda2 yang kecil. Misalnya serangga, bunga, dll. Dalam memotret foto macro, sesuaikan bukaan dengan objek yg anda “bidik”. Alangkah baiknya jika menggunakan bukaan yg sedang (missal angka F pada f/8, f/7.1, f/6.3, f/9). Dan usahakan bila cahaya nya mendukung pakailah speed tinggi, sebab kebanyakan jika kita memotret foto macro, halangan terbesar kita adalah ANGIN. Untuk itu gunakanlah speed tinggi dalam pemotretan macro, agar gambar tidak shake, dan fokusnya tepat. Kemudian gunakan ISO sesuai kebutuhan agar hasil nya bersih dari noda (noise (hihi)). Gunakan ISO rendah jika cahaya pada sekitar objek kuat, dan gunakan ISO tinggi jika cahaya sekitar objek kurang, tapi INGAT!! ISO tinggi menimbulkan banyak NOISE, hati-hatilah. Gunakanlah tripod agar hasil foto tidak shake (bila speed dibawah 100). Setelah semua sudah diatur, tinggal “bidik” dan “tembak”.



3. Panning
Merupakan foto yang objek utama nya adalah benda bergerak. Misalnya motor berjalan, mobil berjalan, dll. Teknik ini merupakan teknik yang sangat sulit dalam penempatan fokusnya (menurut saya hehe). Sebab kita harus dan harus memfokuskan objek yg sedang bergerak. Pada teknik ini, gunakan speed 1/15-1/40s. kenapa? Supaya fokus yg kita bidik tetap terjaga, dan BackGround nya blur. Lalu gunakan bukaan yg sempit (missal angka F di f/14, f/16, f/22, dst tergantung dari pencahayaan). Kenapa? Agar ketajaman fokus kita terjaga, dan juga untuk mengimbangi cahaya yg masuk karena kita menggunakan speed rendah. Saat pengambilan gambarnya, fokuskan pada objek, lalu ikuti gerakan objek dgn menggeser kamera searah dgn gerakan objek (agar tetap terfokus objeknya). Setelah semua sudah diatur, tinggal “bidik” dan “tembak”.



4. Night Shot
Merupakan foto yg diambil pada malam hari. Foto ini alangkah baiknya sangat dibutuhkan tripod. Supaya gambar yg terambil tidak shake karena menggunakan speed sangat rendah. Biasanya para fotografer menggunakan speed 15s, 20s, 30s, bahkan BULB. Biasanya objek yg diambil dalam foto ini adalah jalan TOL pada malam hari, Gedung – gedung bertingkat yg memancarkan cahayanya, dll. Dan pada foto night shot menggunakan teknik bukaan (aperture) seperti foto landscape, yaitu gunakan bukaan sempit (angka F besar). Dan gunakanlah ISO rendah agar gambar terhindar dari Noise. Setelah semua sudah diatur, tinggal “bidik” dan “tembak”.



5. Human Interest
Merupakan foto yg bercerita, biasanya kekuatan foto ini ada pada judulnya. jadi pintar-pintarnya si fotografer dalam memberi judul agar foto terlihat bercerita. Untuk pengaturan shutter speed, bukaan, ISO, dll sesuaikan dengan pencahayaan. Dan yang paling penting dlm foto ini adalah, pekanya naluri fotografer dalam mencari moment-moment yang bagus dan menarik. Setelah semua sudah diatur, tinggal “bidik” dan “tembak”.



6. Still Life
Merupakan foto yg objeknya adalah benda2 di sekitar kita. Dalam pemotretan Still Life, diperlukannya kreatifitas seorang fotografer untuk membuat foto lebih bermakna dan bercerita, walaupun hanya foto yang berobjek sederhana sekalipun. Untuk pengaturan bukaan,speed,ISO sesuaikan dengan pencahayaan dan kebutuhan. Setelah semua sudah diatur, tinggal “bidik” dan “tembak”.



Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Fotografi
http://muda.kompasiana.com/2010/11/21/jenis-jenis-foto-dan-tekniknya/

»» Selanjutnya...


0 komentar

Jumat, 03 Juni 2011

Setting Firewall AVG untuk LAN

Jumat, 03 Juni 2011
Firewall merupakan suatu cara/sistem/mekanisme yang diterapkan baik terhadap hardware , software ataupun sistem itu sendiri dengan tujuan untuk melindungi, baik dengan menyaring, membatasi atau bahkan menolak suatu atau semua hubungan/kegiatan suatu segmen pada jaringan pribadi dengan jaringan luar yang bukan merupakan ruang lingkupnya. Segmen tersebut dapat merupakan sebuah workstation, server, router, atau local area network (LAN) anda.
Nah dengan adanya firewall inilah yang menjadikan komputer yang kita gunakan akan lebih terasa aman dari hal-hal yang dapat menyusupi komputer kita untuk melakukan hal-hal yang tidak bertagnggung jawab. Tapi pernah kita merasa jaringan yang kita bangun untuk lan terkadang menjadi tidak terkoneksi untuk melakukan transfer data atau sharing. Apabila kita menonaktifkan firewall kita barulah acara sharing-sharing kita dapat sukses.
Bukankan amat berbahaya jika kita berselancar di dunia maya tanpa adanya pengaman yang membatasi apapun yang akan masuk ke komputer kita?. Oleh karena itu mari kita lakukan setting firewall yang aman untk berinternet ria juga dapat melakukan sharing-sharing. Adapun yang penulis bahas disini adalah firewall bawaan dari antivirus AVG.
Langka-langkanya sebagai berikut :

1. Buka interface AVG Internet Security.


2. Klik Menu firewall hingga menampilkan tampilan sebagai berikut


3. Klik tulisan Tools/ Firewall Setting


4. Masuk me menu System Service dan ubah BranchCanche/Windows Remote Management (Compability Mode) menjadi Allow for all


5. Rubah juga MS Printer and File sharing menjadi Allow for All


6. Jangan lupa klik tombol OK.

Sekarang kita dapat mengaktivkan firewall kita sekaligus dapat berbagi internet dan data yang kita miliki untuk jaringan dua komputer.

»» Selanjutnya...


0 komentar

Jumat, 20 Mei 2011

Implementasi Objek VRML

Jumat, 20 Mei 2011



Implementasi Coding dari tampilan diatas sebagai berikut :


#VRML V2.0 utf8
Group {
children [
# Ground
Shape {
appearance DEF White Appearance {
material Material { }
}
geometry Box { size 6.0 0.1 4.0

}
},
Transform {
translation 0.0 -1.0 0.0
children [
Shape {
appearance DEF White Appearance {
material Material { }
}
geometry Box { size 5.6 0.1 3.6

}
}]},

Transform {
translation 2.7 -1.0 1.7
children [
Shape {
appearance Appearance {
material Material {
diffuseColor 0 1 1 # biru muda
emissiveColor 0.1 0.0 0.0 }
}
geometry Cylinder { radius 0.2
height 2.0 }
} ]
},

Transform {
translation -2.7 -1.0 1.7
children [
Shape {
appearance Appearance {
material Material {
diffuseColor 0 1 1 # biru muda
emissiveColor 0.1 0.0 0.0 }
}
geometry Cylinder { radius 0.2
height 2.0 }
}
]
},
Transform {
translation 2.7 -1.0 -1.7
children [
Shape {
appearance Appearance {
material Material {
diffuseColor 0 1 1 # biru muda
emissiveColor 0.1 0.0 0.0 }
}
geometry Cylinder { radius 0.2
height 2.0 }

}
]
},
Transform {
translation -2.7 -1.0 -1.7
children [
Shape {
appearance Appearance {
material Material {
diffuseColor 0 1 1 # biru muda
emissiveColor 0.1 0.0 0.0 }
}
geometry Cylinder { radius 0.2
height 2.0 }

}
]

},
Transform {
translation -2.5 -0.5 -1.5
children [
Shape {
appearance Appearance {
material Material {
diffuseColor 0 1 1 # biru muda
emissiveColor 0.0 1.0 0.0 }
}
geometry Cylinder { radius 0.2
height 1.0 }

}
]

}
,
Transform {
translation 2.5 -0.5 -1.5
children [
Shape {
appearance Appearance {
material Material {
diffuseColor 0 1 1 # biru muda
emissiveColor 0.0 1.0 0.0 }
}
geometry Cylinder { radius 0.2
height 1.0 }

}
]

},
Transform {
translation -2.5 -0.5 1.5
children [
Shape {
appearance Appearance {
material Material {
diffuseColor 0 1 1 # biru muda
emissiveColor 0.0 1.0 0.0 }
}
geometry Cylinder { radius 0.2
height 1.0 }

}
]

} ,
Transform {
translation 2.5 -0.5 1.5
children [
Shape {
appearance Appearance {
material Material {
diffuseColor 0 1 1 # biru muda
emissiveColor 0.0 1.0 0.0 }
}
geometry Cylinder { radius 0.2
height 1.0 }

}
]

}
]
}
Group {
children [
Transform {
translation 5.0 -0.7 0.0
children [
Shape {
appearance Appearance {
material Material {
diffuseColor 1 1 1
emissiveColor 0.1 0.1 0.1}
}
geometry Box { size 1.5 0.1 1.8}
}]},
Transform {
translation 4.3 -1.0 0.8
children [
Shape {
appearance Appearance {
material Material {
diffuseColor 1 1 1
emissiveColor 0.1 0.1 0.1}
}
geometry Cylinder { radius 0.2 height 2.3}
}
]
}
,
Transform {
translation 4.3 -1.0 -0.8
children [
Shape {
appearance Appearance {
material Material {
diffuseColor 1 1 1
emissiveColor 0.1 0.1 0.1}
}
geometry Cylinder { radius 0.2 height 2.3}
}
]
} ,
Transform {
translation 4.3 0.1 0.8
children [
Shape {
appearance Appearance {
material Material {
diffuseColor 1 1 1
emissiveColor 0.1 0.1 0.1}
}
geometry Sphere { radius 0.2 }
}
]
} ,
Transform {
translation 4.3 0.1 -0.8
children [
Shape {
appearance Appearance {
material Material {
diffuseColor 1 1 1
emissiveColor 0.1 0.1 0.1}
}
geometry Sphere { radius 0.2 }
}
]
} ,
Transform {
translation 5.6 -0.4 -0.8
children [
Shape {
appearance Appearance {
material Material {
diffuseColor 1 1 1
emissiveColor 0.1 0.1 0.1}
}
geometry Cylinder { radius 0.2 height 3.4}
}
]
} ,
Transform {
translation 5.6 -0.4 0.8
children [
Shape {
appearance Appearance {
material Material {
diffuseColor 1 1 1
emissiveColor 0.1 0.1 0.1}
}
geometry Cylinder { radius 0.2 height 3.4}
}
]
}
Transform {
translation 5.5 0.7 0.0
children [
Shape {
appearance Appearance {
material Material {
diffuseColor 1 1 1
emissiveColor 0.1 0.1 0.1}
}
geometry Box { size 0.1 1.0 1.8}
}]},

Transform {
rotation 0.0 0.0 90.0 90.0
translation 4.9 0.4 0.8
children [
Shape {
appearance Appearance {
material Material {
diffuseColor 1 1 1
emissiveColor 0.1 0.1 0.1}
}
geometry Cylinder { radius 0.2 height 1.4}
}
]
} ,
Transform {
rotation 0.0 0.0 90.0 90.0
translation 4.9 0.4 -0.8
children [
Shape {
appearance Appearance {
material Material {
diffuseColor 1 1 1
emissiveColor 0.1 0.1 0.1}
}
geometry Cylinder { radius 0.2 height 1.4}
}
]
}

]
}

Group {
children [
Transform {
translation 2.4 0.8 0.0
children [
Shape {
appearance Appearance {
material Material { diffuseColor 1 1 1
}
}
geometry Cylinder {radius 0.2 height 0.25}
}
]
} ,
Transform {
translation 2.4 0.3 0.0
children [
Shape {
appearance Appearance {
material Material { diffuseColor 1 1 1
}
}
geometry Cylinder {radius 0.05 height 0.35}
}
]
} , Transform {
translation 2.4 0.1 0.0
children [
Shape {
appearance Appearance {
material Material { diffuseColor 1 1 1
}
}
geometry Cylinder {radius 0.15 height 0.02}
}
]
} ,
Transform {
translation 2.4 0.7 0.0
children [
Shape {
appearance Appearance {
material Material { diffuseColor 1 1 1
}
}
geometry Sphere {radius 0.2 }
}
]
}
]
}


Group {
children [
Transform {
translation 5.0 -0.7 0.0
children [
Shape {
appearance Appearance {
material Material {
diffuseColor 1 1 1
emissiveColor 0.1 0.1 0.1}
}
geometry Box { size 1.5 0.1 1.8}
}]},
Transform {
translation 4.3 -1.0 0.8
children [
Shape {
appearance Appearance {
material Material {
diffuseColor 1 1 1
emissiveColor 0.1 0.1 0.1}
}
geometry Cylinder { radius 0.2 height 2.3}
}
]
}
,
Transform {
translation 4.3 -1.0 -0.8
children [
Shape {
appearance Appearance {
material Material {
diffuseColor 1 1 1
emissiveColor 0.1 0.1 0.1}
}
geometry Cylinder { radius 0.2 height 2.3}
}
]
} ,
Transform {
translation 4.3 0.1 0.8
children [
Shape {
appearance Appearance {
material Material {
diffuseColor 1 1 1
emissiveColor 0.1 0.1 0.1}
}
geometry Sphere { radius 0.2 }
}
]
} ,
Transform {
translation 4.3 0.1 -0.8
children [
Shape {
appearance Appearance {
material Material {
diffuseColor 1 1 1
emissiveColor 0.1 0.1 0.1}
}
geometry Sphere { radius 0.2 }
}
]
} ,
Transform {
translation 5.6 -0.4 -0.8
children [
Shape {
appearance Appearance {
material Material {
diffuseColor 1 1 1
emissiveColor 0.1 0.1 0.1}
}
geometry Cylinder { radius 0.2 height 3.4}
}
]
} ,
Transform {
translation 5.6 -0.4 0.8
children [
Shape {
appearance Appearance {
material Material {
diffuseColor 1 1 1
emissiveColor 0.1 0.1 0.1}
}
geometry Cylinder { radius 0.2 height 3.4}
}
]
}
Transform {
translation 5.5 0.7 0.0
children [
Shape {
appearance Appearance {
material Material {
diffuseColor 1 1 1
emissiveColor 0.1 0.1 0.1}
}
geometry Box { size 0.1 1.0 1.8}
}]},

Transform {
rotation 0.0 0.0 90.0 90.0
translation 4.9 0.4 0.8
children [
Shape {
appearance Appearance {
material Material {
diffuseColor 1 1 1
emissiveColor 0.1 0.1 0.1}
}
geometry Cylinder { radius 0.2 height 1.4}
}
]
} ,
Transform {
rotation 0.0 0.0 90.0 90.0
translation 4.9 0.4 -0.8
children [
Shape {
appearance Appearance {
material Material {
diffuseColor 1 1 1
emissiveColor 0.1 0.1 0.1}
}
geometry Cylinder { radius 0.2 height 1.4}
}
]
}

]
}


»» Selanjutnya...


0 komentar

Sabtu, 14 Mei 2011

Narasi Objek Vrml

Sabtu, 14 Mei 2011
Pada posting terdahulu kita telah menjelaskan dengan apa yang dimaksud VRML. Mari kita telisik sejenak mengenai apa itu VRML. VRML (virtual reality modeling language) Menupakan suatu bahasa komputer untuk membuat model objek 3 dimensi dalam dunia virtual. Prinsip yanh digunakanoleh VRML adalah OP (object oriented programmating) atau bahasa pemrograman yang berbasis oriented object .

Selanjutnya kita akan membuat sebuah objek dengan VRML. Kita akan membuat sebuah meja makan. Secara garis besar meja makan itu terdiri dari sebuah papan yang memanjang dengan empat kaki yang menopangnya untuk dapat berdiri. Meja makan ini kita akan buat dengan dua papan yang bertumpuk kemudian untuk kaki-kakinya kita menggunakan box yang disusun sedemikian rupa hingga membantuk sebuah kaki meja yang menyerupai kaki meja seperti sesungguhnya.

Ya mugnkin seperti itulah secara garis besar objek yang akan nanti kita inplementasikan pada VRML. Sederhana namun cukup untuk memulai awal mengenal pemrograman berbasis objek yang dikembangkan menggunakan VRML.

»» Selanjutnya...


0 komentar

Kamis, 05 Mei 2011

Penghilang Bau Tak Sedap

Kamis, 05 Mei 2011
Petai dan Jengkol, syp yang tidak tau?. Banyak orang yang menggemari kedua makanan tersebut tapi tidak sedikit orang yang sangat menghindari untuk memakannya. Faktor utama yang paling dihindari orang-orang untuk memakannya karena bau yang ditimbulkan yang amat mengganggu kepercayaan diri kita. Untuk orang yang sering berhadapan langsung dengan orang lain pasti amat menghindari untuk memakannya.

Sebenarnya ada beberapa makanan yang dapat menetralisir bau tak sedap yang ditimbulkan akibat dari memakan petai dan jengkol. Mari kita bahas sedikit makanan yang dapat menetralisir bau tak sedap yang ditimbulkan akibat makanan tersebut.

Pertama, BERAS.
Mungkin kita sekalian tidak pernah menyangka bahwa beras dapat menentalisir bau tak sedap yang dihasilkan akibat memakan petai dan jengkol. Beras yang bersifat panas dan kering mengandung gizi tinggi, menyuburkan tubuh, menambah produksi sperma, membersihkan pigmen tubuh, memadatkan isi usus, melapisi, memperkuat perut dan menghilangkan bau tak sedap.

Adapun langkah-langkahnya yaitu :
1. Ambil segenggam beras putih
2. Cuci bersih beras tersebut
3. Kunyah-kunyah beras tersebut hingga terasa manis di mulut

Kedua, KOPI.
Kopi pun dapat menetralisir bau tak sedap yang ditimbulkan akibat memakan petai dan jengkol. Itu dikarenakan aroma yang khas yang ditimbulkan dari kopi itu sendiri yang mungkin dapat menutup bau yang muncul akibat kita memakan makanan yang menimbulkan bau-bau tak sedap. Dibandingkan dengan beras , kopi memiliki rasa yang mungkin akan berbekas di mulut. Pahit, merupakan efek dari kita memakan kopi tersebut.

Adapun langkah-langkanya :
1. Ambil kopi atau biji kopi secukupnya
2. Makan kopi tersebut, tetapi jangan langsung di telan agar aroma kopi menyebar keseluruh rongga mulut.

Dibandingkan dengan beras , kopi memiliki rasa yang mungkin akan berbekas di mulut. Pahit, merupakan efek dari kita memakan kopi tersebut.

Ketiga, MENTIMUN.
Mudah ditemukan serta memiliki rasa yang mungkin menyegarkan merupakan salah satu keunggulannya. Disamping mentimun dapat menetralisir kandungan karbon jika kita memakan makanan yang dibakar seperti sate ternyata mentimun juga dapat menghilangkan bau tak sedap. Kandungan-kandungan zat yang terkandung di dalam mentimun inilah yang sebagian berkhasiat untuk menetralisir bau tak sedap.

Adapun langkah-langkahnya :
1. Ambil mentimun segar secukupnya
2. Makan mentimun dengan menyebarkannya keseluruh rongga mulur agar bau rongga mulut tergantikan dengan bau khas yang dihasilkan mentimun.

Mungkin masih bahyak lagi makanan atau minuman yang dapat menetralisir bau tak sedap. Tetapi tiga yang telah dibahas di atas mungkin sangat amat familiar kita temukan sehari-hari dan cukup murah untuk kita jadikan alternative penghilang bau tak sedap.

Untuk para pencinta setia petai dann jengkol kini tidak perlu khawatir untuk menyantap petai dan jengkol kapan saja, karena penawar bau yang ditimbulkan kini sedikit telah kita ketahui dan banyak tersebar dimana-mana.


Sumber : http://www.scribd.com/doc/42073026/Rangkuman-AIK

»» Selanjutnya...


0 komentar