Kamis, 11 November 2010

Art Direction, Nostalgia dan Rhetoric

Kamis, 11 November 2010
Pada desain permodelan grafik kita mengenal beberapa elemen yang terkandung didalamnya. Kita dapat ibaratkan seperti membuat roti. Dalam proses membuat roti kita memerlukan bahan-bahan untuk membuat roti itu sendiri dari tepung, telur, gula, mentega dan lain-lain. Bahan-bahan tersebut kita campurkan menjadi sebuah adonan mentah yang kemudian kita panggang untuk menghasikan sebuah makanan yang bernama roti. Kita sebagai orang yang membuat mempunyai peranan sangat penting dalam pembuatannya serta menentukan langkah-langkah agar roti tersebut jadi sesuai dengan yang kita inginkan.

Dari ilustrasi tersebut sama dengan desain permodelan grafik. Bahan-bahan kita ibaratkan elemen-elemen yang menyusun suatu desain sedangkan orang yang mengatur jalannya proses permodelan kita sebut art director. Sama halnya dengan ilustrasi pembuatan roti, dengan elemen-elemen yang cukup maka hasil yang kita inginkan akan tercapai dengan sempurna.

Kali ini saya tidak menjelaskan secara rinci semua elemen-elemen yang berperan tetapi hanya sabagian kecil saja yang akan saya bagikan kepada kalian semua untuk mengetahui sedikit tentang desain permodelan grafik.
Sekarang kita mulai dari yang paling menentukan sukses atau tidaknya suatu proyek desain yaitu bagian art direction. Begini pengertian art direction.

Art Direction adalah sebuah proses yang memadukan penciptaan unsur visual desain. Sebuah art direction memanfaatkan dan mengintegrasikan berbagai elemen dalam desain untuk menghasilkan sebuah tampilan tertentu dan karya seni yang dihasilkan membutuhkan ekspresi dalam penyampaian yang tepat.

Nah, itulah pengertian dari art direction. Taukah kamu siapa yang paling berperan pada proses art direction? ya benar sekali. Yang paling berperan diart direction adalah art director.

Art Director adalah orang yang berperan dalam proses pengerjaan Art Direction.Art director merupakan seseorang yang mengerjakan suatu proses proyek dan memutuskan estetika desain. Art director tidak melakukan pekerjaan mengambil foto-foto, menghasilkan ilustrasi ataupunmembangun set atau gaya model dalam pemotretan, tetapi ia yang beertugas mengatur arah dan tujuan suatu proyek visual yang akan dikerjakan.

Arah yang telah ditentukan oleh seorang art director akan menjadi acuan dari para tim kreatif yang akan mengerjakan proyek tersebut. Sedangkan seorang desainer menempati peranan yang sentral dalam proses desain, yang kemudian menyatukan elemen-elemen yang dihasilkan dari spesialis yang berbeda sehingga menghasilkan proyek akhir yang diinginkan seorang art director.

Art direction difokuskan pada pencapaian spesifik visual akhir, yang mungkin diilhami dari beragam aspek seperti tren dan mode yang berkembang saat ini, perspektif sejarah atau futuristic, tema tertentu, teknologi atau pastoral adegan serta sikap dan emosi tergantung dengan hasil yang dibutuhkan. Adalah tugas dari seorang art director untuk memastikan bahwa hal ini terjadi dan sukses. Kesuksesan art direction dalam koheren dan desain terpadu yang audience targetkan akan menentukan kredibilitas suatu tim kerja. Desain yang dihasilkan dari proses ini bisa sangat kuat, dan itu adalah tanggung jawab art direction untuk memproduksi gambar yang menambah nilai begitu banyak untuk pengembangan merek.

Selanjutnya Desainer. Designer atau perancang memanfaatkan berbagai metode untuk menyampaikan makna, Sering juga memanfaatkannya bersamaan dengan norma-norma budaya, nilai-nilai, sejarah dan bahasa. Banyak penggunaan simbol atau tokoh-tokoh heroic dari masa lalu untuk mendukung atau mewakili suatu sudut pandang atau kualitas tertentu adalah merupakan contoh dari penggunaan nostalgia dan retorika.

Nostalgia itu sendiri merupakan kerinduan pada situasi masa lalu, maka membawa hal-hal yang lebih baik dari masa sekarang. Kenyamanan seseorang berasal dari keakraban dan designer atau perancang menggunakan nostalgia untuk membuat, mentransfer dan menanamkan asosiasi positif dari masa lalu ke dalam desain atau produk saat ini.

Misalnya, suatu iklan untuk produk roti Hovis menggunakan nostalgia melalui gambar dari seorang tukang roti kecil di jalan berbatu untuk menanamkan nilai-nilai tradisi, kualitas dan keadaan kota kecil yang menjadi produk yang diproduksi secara masaldalam kondisi pabrik. Sebagai konsumen, kita seringkali mencari nilai-nilai tradisional yang kuat, namun kita mengharapkan kebersihan dan kenyamanan yang disediakan dunia modern.

Retorika adalah seni menggunakan bahasa secara efektif dalam rangka untuk membujuk atau menarik penonton. Ini merasal dari bahasa Yunani yang berarti “seni dari orator”. Kemampuan untuk berbicara atau berkomunikasi dengan baik dan menggunakan bahasa yang tepat, jelas dan dengan cara yang mudah dimengerti oleh penonton terkadang menjadi sesuatu yang sangat penting untuk menerangkan argumentasi dari fakta yang sedang dibahas.

Dengan mengingat sifat persuasive retorika, designer atau perancang dapat struktur desain dan mengontrol penyajian informasi sehingga lebih berbobot, dampak dan unsure lebih dapat dipercaya. Agar supaya informasi yang disajikan bisa lebih menyakinkan dengan mencantumkan fakta-fakta untuk memperkuatnya.



Panjang banget ni penjelasannya ya, hhehe… Kalo pada males bacanya jadi begini kesimpulan dari tulisan yang panjangnya bikin kita nelen ludah.

Jadi, Suatu proyek desain pasti melalui tahap art direction yang dipimpin oleh seorang art director yang merupakan seorang pengarah dari tujuan proyek desain itu mendapatkan hasil.

Ada beberapa langkah untuk menarik minat dari hasil desain misalnya nostalgia dan rhetoric. Nostalgia itu sendiri merupakan kerinduan pada situasi masa lalu, maka membawa hal-hal yang lebih baik dari masa sekarang. sedangkan Retorika adalah seni menggunakan bahasa secara efektif dalam rangka untuk membujuk atau menarik penonton.

Jadi dengan memperhitungkan serta menggunakan elemen Nostalgia dan Rhetoric akan sangat membantu untuk menarik minat penonton atau konsumen dari desain yang telah kita buat.





0 komentar:

Posting Komentar